Kamis, 02 Oktober 2014

First Post, i give for my Dad.

CATATAN KECIL UNTUK AYAH

Ayah... kepadamu aku memohon ampun

Aku... aku dan aku
Selalu tentang aku
Aku merasa hina, rendah di depan engkau Ayah
Engkau selalu memikirkan tentang kebaikan ku
Demi semua keuntunganku
Namun aku telah tak patuh padamu
Aku yang terlalu egois
Bukan engkau Ayah, ego ku yang salah
Kau yang tak pernah merasa sedikit pun benci terhadap anak mu
Kau tetap memikirkanku
Ayah berikanlah aku petuahmu...
Aku selalu merasa tak mampu mengangkat beribu-ribu bebanku
Beban yang selalu ada di pundakku, yang selalu ku pikul
Tanpa sebuah petunjuk, tanpa seseorang yang ingin aku bagi
Aku tak yakin Ayah, aku tak yakin aku dapat berguna untuk mu dan keluarga
Aku tak yakin aku mampu untuk. . .
Yang ku pikirkan hanya bagaimana diriku untuk keluargaku,
Apa yang harus aku. . .
Kapan aku. . .
Dimana aku harus. . .
Siapa aku. . .
Kenapa diriku tak bisa...
Hidupku hanya untuk memikirkan keluarga ku Ayah,
Tekadku meringankan beban juga tak ingin menjadi beban
Hanya itu Ayah
Sesungguhnya hanya itu
Andai kau tau Ayah, aku selalu merasa takut kehilangan sosok mu
Sempat ku selipkan dalam do’a ku agar engkau lebih panjang dari usia ku
Ku tak mampu jika harus melihat, merasakan kehilangan engkau
Sekarang hidupku hancur
Merasakan salah yang teramat
Aku merasa aku telah gagal menjadi seorang anak yang seharusnya membahagiakan kalian
Aku merasa berdosa
Apa yang harus aku lakukan Ya Allah...
Jika mati bukan hal yang Engkau haramkan, aku lebih memilih mati
Aku merasa gagal menjadi anak
Sekarang aku tahu Ayah
Beban ku tak seberapa dibanding apa yang telah kau lalui
Ayah...
Aku belajar semua tentangmu
Aku meniru semua kebaikanmu
Aku lakoni semua sikap baikmu
Aku tanam hingga dasar jiwa ragaku prinsip-prinsip mu
Akan ku bawa prinsip yang telah kau ajarkan sampai ku mati
Aku bangga menjadi anakmu
Aku bangga telah dilahirkan karenamu Ayah...
Aku berjanji akan kuperbaiki cara ku yang salah
Aku bersumpah untuk melindungi mu serta keluargamu
Ayah aku mohon... tuntunlah aku
Dan,
Untukmu Ayah...
Aku memohon ampun

Ditulis
Roy Nur Abas Hidayat
14 June 2014 ; 11:33